Thursday, December 13, 2012

ARTIKEL Tenteng Kebenaran Islam

Buku kebenaran islam menurut mantan pendeta?

BUKU Kebenaran Islam Menurut Mantan
Pendeta (DR. Muhammad Yahya Waloni) 18 Votes Sebagai pakar teologi, Pendeta Yahya Yopie Waloni
sangat mengetahui teori-teori yang ada dalam agama
Islam. Meskipun masih beragama Kristen, Yahya
memandang teori apa pun yang ada di Islam sangat
benar. Islam pun, mampu menceritakan peradaban
dunia dari yang lalu sampai sekarang. Bahkan, agama Kristen diceritakan pula dalam Islam. Namun, menurut pria kelahiran Manado tahun 1970
ini, yang paling membuatnya tunduk patuh hingga
memutuskan untuk masuk Islam pada Oktober 2006
adalah Islam menunjuk satu individu yang sangat
tepat untuk menyebarkan ajarannya. “Ada satu
individu yang membuat saya tunduk dan patuh, dia buta huruf tapi bisa menyusun Alquran secara
sistematis,” ujar pria yang mengganti namanya
menjadi M Yahya Waloni setelah memeluk agama
Islam itu kepada Republika. Menurut suami dari Lusiana (33) yang mengganti
namanya menjadi Mutmainnah setelah memeluk
Islam itu, dirinya masuk agama islam karena dari
sistematika teori Islam sudah benar. Sebagai
akamdemisi, kata dia, dirinya pun berpikir orang yang
sudah memili teori benar saja bisa salah apalagi yang tidak memiliki teori yang benar. “Orang Islam yang
sudah memiliki teori yang benar saja bisa salah
apalagi yang tidak memiliki teori benar. Jadi, saya
mengakui Islam secara teori dan spiritual,” ujar
Yahya. Ketertarikan Yahya untuk masuk Islam, kata dia,
sebenarnya sudah ada sejak kecil, saat berumur
sekitar 14 tahun. Pada usia itu, dirinya sudah ke masjd
karena tertarik melihat banyak orang islam
menggunakan pakaian seperti yang digambarkan di
agamanya yaitu baju ikhram. Selain itu, dirinya pun sangat tertarik dengan gendang yang suka dimainkan
di masjid-masjid..
  • 1 tahun lalu
  • Lapor Penyalahgunaan

Rincian tambahan

“Saya hanya berani ke masjid satu kali saja
karena ketahuan dan dipukul sampai babak
belur oleh bapak saya. Kalau nekad ke masjid
lagi, saya takut bapak saya yang seorang
tentara akan menggantung saya,” ujar pria
yang memiliki hobi bermain gendang ini. Namun, sambung pria yang pernah menjabat Ketua
Sekolah Tinggi Theologia Calvinis di Sorong tahun
2000-2004 ini, dari sekian kejadian yang
mendorongnya untuk memeluk Islam adalah
pengalaman spiritual yang dialaminya. “Suatu hari,
saya bertemu dengan seorang penjual ikan, di rumah lama kompleks Tanah Abang, Kelurahan Panasakan,
Tolitoli,” ia memulai kisahnya. Pertemuannya dengan si penjual ikan berlangsung
tiga kali berturut-turut dengan waktu pertemuan yang
sama yaitu pukul 09.45 Wita. “Kepada saya, si
penjual ikan itu mengaku namanya Sappo (dalam
bahasa Bugis artinya sepupu). Dia juga panggil saya
Sappo. Dia baik sekali dengan saya,” ujar bapak dari Silvana (8 tahun, kini bernama Nur Hidayah), Sarah (7
tahun, menjadi Siti Sarah), dan Zak
1 tahun lalu
dan Zakaria (4 tahun) ini. Setiap kali ketemu dengan si penjual ikan itu, kata
Yahya, dirinya berdialog panjang soal Islam. Anehnya,
kata dia, si penjual ikan yang mengaku tidak lulus
sekolah dasar (SD) itu sangat mahir dalam
menceritakan soal Islam. Ia makin tertarik pada
Islam. Namun, sejak saat itu, ia tidak pernah lagi bertemu
dengan penjual ikan itu. Si penjual ikan mengaku dari
dusun Doyan, desa Sandana, salah satu desa di
sebelah utara kota Tolitoli). “Saat saya datangi
kampungnya, tidak ada satupun warganya yang
menjual ikan dengan bersepeda,” tambahnya. Sejak pertemuannya dengan si penjual ikan itulah
katanya, konflik internal keluarga Yahya dengan
istrinya meruncing. Istrinya, Lusiana tetap ngotot
untuk tidak memeluk Islam. Karena dipengaruhi oleh
pendeta dan saudara-saudaranya. “Ia tetap
bertahan pada agama yang dianut sebelumnya. Jadi, kita memutuskan untuk bercerai,” katanya. Namun, sambung dia, tidak lama setelah itu, tepatnya
17 Ramadan 1427 Hijriah atau tanggal 10 Oktob
1 tahun lalu
sekitar pukul 23.00 Wita, ia bermimpi bertemu dengan
seseorang yang berpakaian serba putih, duduk di atas
kursi. Sementara, dia di lantai dengan posisi duduk
bersila dan berhadap-hadapan dengan seseorang yang berpakaian serba putih itu. “Saya dialog
dengan bapak itu. Namanya, katanya Lailatulkadar,”
kata Yahya. Setelah dari itu, Yahya kemudian berada di satu
tempat yang dia sendiri tidak pernah melihat tempat
itu sebelumnya. Di tempat itulah, Yahya menengadah
ke atas dan melihat ada pintu buka-tutup. Tidak lama
berselang, dua perempuan masuk ke dalam.
Perempuan yang pertama masuk, tanpa hambatan apa-apa. Namun perempuan yang kedua, tersengat
api panas.
1 tahun lalu
“Setelah sadar, seluruh badan saya, mulai
dari ujung kaki sampai kepala berkeringat.
Saya seperti orang yang kena malaria. Saya
sudah minum obat, tapi tidak ada perubahan.
Tetap saja begitu,” ujarnya. Setelah diceritakan ke istrinya, kata dia, istrinya
semakin tidak percaya dan ingin bercerai dengan
Yahya. Namun, beberapa jam kemudian, istrinya
menangis karena mimpi yang diceritakan suaminya
kepadanya, sama dengan apa yang dimimpikan.
Akhirnya istri saya yang mengajak segera masuk Islam,” katanya. Akhirnya, kata Yahya, bersama istrinya memeluk
Islam secara sah pada hari Rabu, 11 Oktober 2006
pukul 12.00 Wita melalui tuntunan Komarudin Sofa,
1 tahun lalu
Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU)
Tolitoli. Hari itulah, Yahya dan istrinya mengucapkan
dua kalimat syahadat. “Kekuatan saya, sekarang hanya shalat tahajud malam dan Dhuha pukul
08.00,” ujar mantan Rektor yang UKI Papua ini. Yang kubaca, buku ini adalah cetakan pertama.
Tebalnya 320 halaman, termasuk
lembar catatan di belakang. Halaman covernya cukup
bagus, judulnya pun dicetak
dengan cetak timbul. Berawal dari seorang teman
yang meminjamkan buku ini padaku. ”Coba baca deh, isinya bagus .. .” Sepintas aku lihat-lihat, buku ini khas dengan gaya
bicara seorang pendeta.
Meletup-letup, bersemangat, bahkan aku bisa
bayangkan sang penulis sedang
memberikan ceramahnya di depanku sambil
mengacung-acungkan tangannya (seperti pak SBY), Cuma bedanya dari SBY sang penulis
melakukannya dengan nada suara
bersemangat dan meledak-ledak. Kira-kira seperti
orang orasi. Ada 7 bab dalam pembahasan ini. Yang terus terang,
ini adalah sebenar-benarnya
buku yang pernah kubaca dan
mampu ”menelanj
1 tahun lalu
”menelanjangi” konsep keimanan kristen.
Bukan
dengan membenturkannya dengan Islam, tapi membenturkannya dengan ayat-ayat
kitab sucinya sendiri (bibel). Aneh, begitu banyak
kontradiksi dalam kitab suci
Injil ini (atau setidaknya, kitab suci yang orang-
orang ”anggap” sebagai
injil). Ada yang bilang, ini bukan injil. Injil yang asli bukan seperti ini.
Tapi pada faktanya, kitab ini tetap dikenal sebagai
injil. Meskipun, seperti
yang kubilang tadi banyak pertentangan, keanehan,
1 tahun lalu
ketidaklogisan dari kitab ini. Konsep ketuhanan Kristen ”Benarkah Kristen ini adalah kelanjutan dari agama
Yahudi?” Kalau ditilik dari
sejarah peristiwa pen-Tuhan-an Yesus, maka pikiran
kita pasti akan kembali pada
peristiwa penyaliban yang dilakukan oleh Romawi
kala itu. Ketika muncul pertanyaan itu, jawabnya harusnya sederhana, ya ..
atau tidak. Jika Iya, bukankah seharusnya orang Arab dan Bani
Israel memeluk Kristen?
Peristiwa tentang penyaliban Yesus ini terjadi di
daerah Timur Tengah. Bahkan
dijelaskan di dalam alkitab, peristiwa penyaliban
tersebut sangatlah menggetarkan hati siapa saja yang melihat dan
merasakannya. Dalam alkitab
dikatakan bahwa ketika Yesus disalib maka tanah
terbelah, gempa bumi, dan
orang-orang mati bangkit (Lukas 23 : 44-49). Logikanya sederhana, sekeras hati siapapun ketika
sudah melihat dan merasakan
peristiwa ini pasti akan beriman. Peristiwa ini terjadi
di Yerusalem di negeri
Yahudi. Jadi, seharusnya imannya orang Yahudi dan
orang Kristen dewasa ini past
1 tahun lalu
Kristen dewasa ini pasti akan sama. Namun pada faktanya, Kristen
menuhankan Yesus dan Yahudi
meng-Allahkan Yahwe, bukan Yesus.
Jika memang benar kata alkitab, bahwa dunia dan
seisinya diciptakan oleh Tuhan
hanya dengar firman-Nya, apakah kemudian Tuhan
kehilangan kekuatannya sehingga
untuk menyelamatkan manusia saja Dia harus turun
ke bumi, disalib, dan mati terlebih dahulu untuk menyelamatkan manusia? Inti dari ajaran Kristen adalah ”penyelamatan”
yang dilakukan oleh Tuhan Yesus
kepada umat manusia.
1 tahun lalu
Sehingga premis ”Yesus mati
dahulu, barulah tiba
penyelamatan kepada semua manusia” adalah
harga mati bagi keimanan Kristen (Korintus 5:15, Roma 10:9, dsb; lihat Hal 34). Jika
peristiwa penyaliban Yesus
sebagai akar keimanan Kristen terbantahkan, maka
gugurlah batang dan daun
keimanan Kristen dan agama Kristen dewasa ini. Inti dari keimanan Kristen adalah ”percaya saja!”
maka akan selamat. Yesus
adalah juru selamat bagi dunia (Yohanes 3:16,
Yohanes 14:6, Markus 16:16, dsb).
Yang terjadi adalah dogmatika atas nama Agama.
1 tahun lalu
Logika tertutup dan akal-budi manusia ditekan. Karena, begitu mudahnya
menemukan kontradiksi antara satu ayat
dengan ayat injil lainnya jika dogma telah terdobrak
dan logika terbuka. Jika ditilik lebih dalam, ayat-ayat tentang pen-Tuhan-
an Yesus dan seputar
penyaliban Yesus ini berasal dari Paulus (yang
dianggap sebagai Rasul Kristen).
Bahkan 99% ayat tentang pen-Tuhan-an Yesus
berasal dari Paulus. Siapakah Paulus? Siapakah Paulus? Boleh dibilang Paulus adalah tokoh paling terkenal
dalam dunia Kristen. Bahkan
konon Michael Hart, pengarang buku 100 orang paling
berpengaruh di dunia, cukup
ragu-ragu untuk meletakkan Paulus di bawah Yesus,
1 tahun lalu
mengingat begitu berpengaruhnya ajaran Paulus dibanding Yesus. Aneh
bukan? Semua orang penganut Kristen pasti mengenal
Paulus. Karena dalam ajaran
Kristen, Paulus adalah rasul yang cerdas, pintar,
sabar, dan tegas. Yang entah
bagaimana, tiba-tiba dia berubah menjadi seorang
yang baik hati setelah sebelumnya dia dikenal sebagai pembunuh dan
penjahat. Injil mengatakan bahwa
Paulus awalnya adalah penganut Taurat yang
fanatik. ”Tentang kegiatan aku
penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam
menaati hukum Taurat aku tidak bercacat” (FILIPI 3 : 6). Namun di samping itu, sejak
muda Paulus sangat
mengagumi budaya Yunani (helenisme) terutama
pelajaran filsafatnya. Sehingga
dalam dirinya muncul dua pengaruh yang sangat kuat
ini, penganut taurat dan pengaruh filsafat helenisme.
1 tahun lalu
Paulus sediri bukan orang Yerusalem dan bukan
orang Nazareth, sehingga hal ini
membuktikan bahwa sejak muda Paulus tidak pernah
berhubungan secara langsung
dengan Isa A.S. Dia bukanlah murid nabi ’Isa dan
bukan pula pengikutnya baik di Yerusalem dan di Nazareth. Dengan demikian, wajar jika terjadi perbedaan yang
sangat kontradiktif antara
ajaran Paulus dan ’Isa AS. Salah satunya tentang
dosa warisan. ’Isa tidak
pernah membicarakan sama sekali tentang dosa
warisan, sebaliknya ini adalah ajaran Paulus. ”Sebab itu, sama seperti dosa telah
masuk ke dalam dunia oleh
satu orang dan oleh dosa itu juga maut. Demikianlan
maut itu telah menjalar
kepada semua orang, karena semu orang telah
berdosa” (ROMA 5 : 12). Contoh lain adalah tentang konsep pengampunan.
1 tahun lalu
’Isa
mengajarkan pengampunan dari Tuhan bagi
orang yang bertobat melalui ucapan, sikap, dan
perbuatan. Sedangkan Paulus
mengajarkan pengampunan Tuhan atas dosa-dosa
manusia semata-mata karena pengorbanan atau penyaliban Yesus Kristus di kayu
salib. Dsb. Jika demikian, jika Paulus tidak pernah menjadi murid
Yesus, jika predikat
”Rasul” adalah sesuatu yang tak pantas bagi
Paulus, apakah tidak ada satu orang
pun yang mempertanyakan? Ternyata tidak. Injil pun
memuat peristiwa ini ketika orang-orang Korintus menanyakan perihal ini
kepadanya sehingga membuat Paulus
semakin terdesak. Dalam Korintus 9 : 1 – 3
dikatakan :
1 tahun lalu
1. ”Bukankah aku Rasul? Bukankah aku orang
bebas? Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita? Bukankah kamu adalah buah
pekerjaanku di dalam Tuhan?”
2. ”Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah Rasul,
tetapi bagi kamu aku adalah
Rasul, sebab hidupmu dalam Tuhan adalah materai
dari kerasulanku” 3. ”Inilah pembelaanku terhadap mereka yang
mengkritik aku”. ”Bukankah aku Rasul? …. ” dari ayat ini saja kita
sudah tahu bahwa Paulus
bukanlah seorang Rasul. Jika dia benar-benar Rasul,
maka kalimat ini seharusnya
tidak boleh terucap dari mulutnya, sebab secara
psikologis dan filosofis makna kalimat ini menunjukkan kesombongan sekaligus
perasaan khawatir bahwa
rahasianya sebagai Rasul palsu akan terbongkar. Dari 27 kitab perjanjian baru Kristen, 14 kitab di
antaranya adalah surat
Paulus.
1 tahun lalu
Rasul palsu itu. Sementara itu, seluruh kitab
dalam perjanjian baru,
adalah karangan. Ada karangan Markus, Matius,
Lukas, Yohanes, dll. Jadi, setelah semua penjelasan di atas, menurut kita
bagaimana kebenaran kitab
Injil sekarang? Tentu tidak logis, dan maksa banget
kalau ada yang mengatakan
Injil berasal dari Tuhan. Konsep Trinitas, dari siapa? Sesungguhnya konsep Trinitas bukanlah konsep yang
diajarkan oleh Yesus / ’Isa
AS. Konsep ’Isa adalah tauhid (pengesaan). Adapun
konsep trinitas ada dan
diperkenalkan oleh Paulus. Perdebatan antara
pendukung tauhid / unitarianisme dengan pendukung trinitas tidak kunjung henti.
Bahkan diwarnai dengan
pertumpahan darah pada abad I sampai abad ke IV. Sehingga sejarah mencatat, pada tahun 325 Masehi,
Kaisar Romawi Konstantin
mengundang para pendeta dari berbagai penjuru
untuk berkumpul di Nicea (Italia)
dalam sebuah kongres. Kongres ini bertujuan untuk
menentukan ajaran mana yang akan dipegang dan dipertahankan. Apakah tauhid
atau trinitas.
1 tahun lalu
Setelah lama bersidang, di antara 2.048 pendeta yang
hadir, 318 pendeta sepakat
menerima ajaran Paulus (trinitas) dan 1.730 lainnya
tetap berpegang pada ajaran
Tauhid ’Isa. Dengan demikian, seharusnya tauhid-
lah ajaran yang diakui dan dipegang. Namun karena Konstantin sendiri adalah
penganut paganisme, maka tak
heran, meskipun harus bertentangan dengan
keputusan kongres, Konstantin
men-dekrit-kan ke seluruh dunia Kristen bahwa
trinitas-lah yang harus dipegang. Inilah tragedi dalam kepercayaan Nasrani yang amat
menyedihkan. Sejak keputusan
itu, tokoh-tokoh Kristen yang masih mempertahankan
ajaran unitarian ditangkap,
disiksa, dibunuh karena dianggap golongan sesat.
Ketika Rasulullah datang dan menyatakan diri sebagai utusan Allah, yang
meneruskan misi Nabi Musa dan ’Isa,
mereka memeluk Islam secara massal. Di antaranya
adalah raja Habasyah/Ethiopia
dan rakyatnya. Dalam masa pasca kongres Nicea itu pula, ditetapkan :
1 tahun lalu
1. Hari kelahiran Dewa Matahari dijadikan hari sabat
Kristen, yaitu hari Minggu.
2. Tanggal kelahiran anak Dewa Matahari, 25
Desember, dijadikan hari kelahiran
Yesus. 3. Lambang Dewa Matahari, silang cahaya (salib),
menjadi lambang Kristen. Padahal aslinya, tidak ada yang tahu pasti kapan
Yesus lahir. Demikianlah, aqidah Kristen ini dibangun. Atas dasar
imajinasi dan doktrin yang
terus menerus dihembuskan kepada para
pengikutnya. Karena tanpa itu, akan mudah
sekali meragukan kebenaran ajaran Kristen lalu
keluar dari Kristen, mengingat sejarah lahirnya Kristen yang suram, sesuram masa
depannya. Allah SWT, berfirman :
”Sesungguhnya kamu akan menjumpai orang-orang
yang paling memusuhi orang-orang
yang beriman, yaitu Yahudi dan orang-orang musyrik
(trinitianisme, paganisme,
dan serupanya). Dan sesungguhnya kamu akan menjumpai orang yang paling dekat
persahabatannya dengan orang-orang yang beriman
yaitu orang yang berkata :
1 tahun lalu
Kami adalah orang-orang Nasrani”. Yang
demikian itu, disebabkan di antara
mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta- pendeta dan rahib-rahib,
(juga) mereka tidak menyombongkan diri. Dan apabila
mereka mendengarkan apa
yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu
melihat mata mereka mencucurkan
air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab
mereka sendiri) seraya berkata : ”Ya Tuhan kami,
kami telah beriman, maka
catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi
saksi (atas kebenaran Al-Qur’an
dan kenabian Muhammad)”.” (Q.S Al-Maidah : 82-83)
1 tahun lalu
Demikian resume sederhana terhadap buku yang luar
biasa ini. Masih banyak ilmu
yang terkandung dalam buku tersebut jika kita
membacanya sendiri dengan penuh
perhatian. Semoga buku ini menjadi amal sholeh bagi
penulisnya, dan penambah timbangan amal baik bagi penulis dan pembacanya.
Semoga dengan ini akan membuka
cakrawala berpikir bagi orang-orang yang mau
berpikir tentang kebenaran Islam.

Sumber. elbowisblack.wordpress.com/2011/02/09/bu…

1 comment: