Thursday, December 13, 2012

Artikel Perkembangan Televisi tabung dan LCD-LED TV

Evolusi Televisi dan Kemajuan Teknologi

Saat ini, sepertinya tidak ada yang tidak mengenal televisi. Di setiap rumah, hampir terdapat minimal satu unit televisi. Tidak dapat dipungkiri bahwa televisi saat ini menjadi suatu kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Secara tidak formal, di Indonesia televisi disebut sebagai TV, tivi, teve atau tipi.
Kata televisi seperti yang kita sebut saat ini berasal dari gabungan dua buah kata tele (τῆλε, “jauh”) yang merupakan bahasa Yunani dan visio (”penglihatan”) dari bahasa Latin.
Dari gabungan dua buah kata tersebut maka dapat dikatakan televisi merupakan telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Secara luas, televisi didefinisikan sebagai media telekomunikasi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (”hitam putih”) maupun warna.
Kegunaan yang paling utama dari televisi yaitu penyiaran televisi. Hal ini mirip dengan sistem penyiaran radio pada tahun 1920-an. Dengan menggunakan pemancar frekuensi, radio memiliki kemampuan yang tinggi untuk memancarkan gelombang televisi ke penerima gelombang televisi. Penyiaran TV pada umumnya disebarkan menggunakan pancaran radio VHF dan UHF di dalam saluran-saluran yang ditetapkan dalam jalur frekuensi 54-890 megahertz.
Perkembangan teknologi menjadikan televisi mengalami evolusi. Saat pertama kali dibuat, teknologi yang digunakan dalam pembuatan televisi yaitu gabungan antara teknologi optic, mekanik dan elektronik untuk merekam, menampilkan dan menyiarkan gambar visual. Pada saat menjelang akhir tahun 1920-an, perkembangan berlanjut untuk menciptakan sistem pertelevisian yang hanya menggunakan teknologi optik dan elektronik saja. Inilah yang menjadi awal dari semua sistem televisi yang ada masa kini. Pada dasarnya, pengetahuan yang dapat diperoleh dari daya sistem teknologi mekanik yang paling penting yaitu pembangunan televisi elektronik yang sempurna.
Penggunaan televisi untuk pertama kalinya yaitu di Jerman pada tahun 1929. Pada tahun 1936, di Berlin disiarkan acara olimpiade oleh stasiun televisi di Berlin dan Leipzig. Siaran televisi tersebut membuat orang awam dapat menyaksikan acara-acara ajang olahraga secara langsung.
Awal masa televisi, kotak televisi elektromekanik dijual secara komersial dari tahun 1928 hingga 1934 di Inggris, Amerika Serikat dan Rusia. Televisi komersial yang pertama kali dijual oleh Baird di Britania Raya pada tahun 1928 yaitu televisi dalam bentuk penerima radio dengan ditambah oleh peralatan televisi yang terdiri dari tabung neon di belakang cakram berputar mekanik berlubang (cakram Nipkow) yang menghasilkan gambar kemerahan yang ukurannya setara dengan perangko pos. Ukuran tersebut dapat diperbesar lagi dengan lensa pembesar. Hebatnya, “Televisor” ciptaan Baird ini juga dapat digunakan tanpa radio. Televisor ini dijual pada tahun 1930–1933 yang merupakan penjualan televisi secara besar-besaran untuk pertama kalinya. Pada penjualan ini, kurang lebih 1.000 unit Televisor berhasil dijual.
Sekarang ini, sebuah kotak TV terdiri dari alat layar penampil gambar, antena atau input frekuensi radio (RF) yang berupa frekwensi VHF dan UHF, kemudian diolah oleh tuner dan pencari gelombang. Setelah itu diolah pemisah gambar dan suara, lalu gambar diolah dan diteruskan kelayar, sedang suara FM dipecah kanal R dengan L untuk menjadi stereo, diolah volume suaranya kemudian suara ini di sambungkan ke penguat akhir dan terakhir disambungkan ke speaker.
Perkembangan yang sangat signifikan dapat dirasakan yaitu perkembangan televisi dari segi teknologi penampil seperti CRT, LCD, Plasma, DLP dan OLED. Sebelum mengenal LCD TV, televisi-televisi di Indonesia didominasi oleh TV tabung atau CRT TV. Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT) pada awalnya adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadang kala dipanggil tabung Braun. Sinar katoda merupakan suatu aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang dipanaskan dari sebuah tabung vacum. Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran, dan pancaran ini di”defleksi” oleh medan magnetik untuk men”scan” permukaan di ujung pandan (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya.
Era TV Tabung yang sudah berpuluh tahun menjadi perangkat elektronik keluarga favorit untuk menghadirkan tayangan hiburan diperkirakan akan segera berakhir dalam beberapa waktu ke depan. Standar baru siaran digital yang saat ini sudah memasuki tahapan uji-coba di ibukota dan akan menyusul kota-kota lain dalam waktu dekat nampaknya memicu percepatan pergeseran untuk menggunakan perangkat TV Digital seperti Plasma TV, LCD TV, dan teknologi terbaru LED TV. Dengan demikian, maka era televisi tabung atau teknologi CRT (Cathode Ray Tube) sepertinya akan benar-benar berakhir.
Beralih dari TV tabung, dikenal pula Plasma TV. Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai Plasma TV adalah salah satu jenis teknologi dari TV layar datar yang memungkinkan bagi produsen untuk memproduksi TV Layar Datar dengan ukuran yang besar secara massal namun dengan harga yang cukup ekonomis.
Istilah PDP (Plasma Display Panel) itu sendiri berasal dari penggunaan sel Plasma. Sel plasma ini berupa lampu Fluorescent, yang digunakan sebagai dasar pencahayaan layar televisi tersebut. Sebuah Plasma TV memanfaatkan jutaan sel-sel plasma yang diletakkan diantara dua panel layar kaca. Setiap sel berisi kombinasi antara gas noble dan sejumlah kecil mercury yang kemudian diuapkan dan diberi aliran listrik sehingga mengakibatkan sel-sel plasma berpendar dan membentuk plasma. Warna dihasilkan dari fosfor yang terdapat di dalam sel tersebut. Di dalam setiap sel akan berisi fosfor 3 jenis warna utama, yaitu: Red, Green, dan Blue, yang biasa dikenal dengan sebutan RGB. Adanya perbedaan voltage yang diberikan pada tiap-tiap sel juga akan menghasilkan kombinasi dari warna yang ada.
Selain Plasma TV, muncul pula perkembangan yang semakin menenggelamkan popularitas CRT TV, yakni LCD TV. Berbeda dengan Plasma TV, pada dasarnya LCD TV bekerja dengan memproduksi gambar hitam dan berwarna dengan melakukan seleksi cahaya yang dipancarkan oleh serangkaian lampu teknologi CCFL (Cold Cathode Fluorescent Lamps) di belakang layar. Jutaan lampu tersebut akan dinyalakan dan dimatikan melalui LCD shutter dengan melewatkan cahaya putih dengan intensitas tertentu. Setiap shutter akan digabungkan dengan filter warna yang akan melewatkan warna Red, Green, dan Blue (RGB). Shutter dan Filter yang masing-masing merupakan sub-pixel ini berukuran sangat kecil, dan secara kasat mata membentuk gabungan yang disebut dengan pixel.
Pada evolusi selanjutnya, tercipta pula pengembangan dari LCD TV yang dinamakan LED TV. Pada dasarnya sebenarnya LED TV tidak jauh berbeda dari LCD TV. Televisi jenis ini menggunakan LED Backlight sebagai pengganti cahaya fluorescent yang digunakan pada jenis LCD TV sebelumnya. Ada dua macam bentuk LED TV yang beredar di pasaran: RGB LED dengan LED yang diletakkan di belakang panel layar, atau EDGE-LED dimana LED diletakkan di sekeliling layar. Tidak sedikit pula televisi-televisi yang sudah menggunakan hard panel sehingga layarnya tidak riskan terhadap goresan ataupun benturan ringan.
Seiring dengan perkembangan zaman, tidak menutup kemungkinan untuk perkembangan televisi. Perkembangan yang terjadi akan mengakibatkan evolusi televisi terus berlanjut. Sebagai manusia yang ingin maju, kemajuan teknologi ini, harus lebih memotivasi kita untuk berkembang dan jangan sampai jauh tertinggal oleh kemajuan teknologi.

Sumber :  
http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi
http://www.diptara.com/2011/05/tv-tabung-mulai-ditinggalkan.html
http://www.ubaya.ac.id/ubaya/articles_detail/8/LED-TV-vs-LCD-TV-vs-Plasma-TV–mana-yang-pantas-dibeli-.html
http://www.infoservicetv.com/prinsip-kerja-crt-tv-dan-cara-memperbaiki-crt.html
http://erwinsn.blogspot.com/2010/03/plasma-tv-vs-lcd-tv-vs-led-tv_3410.html

1 comment:

  1. mau tidak mau tv tabung akan tergeser dengen tv plasma, karena lebih praktis dan daya listrik akan lebih ngirit serta teknologi lebih canggih
    fm transmitter
    pemancar radio
    pemancar fm
    pemancar tv
    pemancar
    lcd laptop

    ReplyDelete